Muncul Bercak Putih di Tenggorokan, Berbahayakah?

Muncul Bercak Putih di Tenggorokan, Berbahayakah?

Bagikan :


Tenggorokan dapat menjadi tolok ukur kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ketika Anda mengalami masalah di tenggorokan, bisa jadi penanda bahwa Anda sedang sakit. Iritasi di tenggorokan bisa mendankan infeksi atau kondisi lain. Salah satu tanda masalah yang ada di tenggorokan adalah munculnya bercak putih.

Penyebab munculnya bercak putih di tenggorokan

Pernahkah Anda mendapati munculnya bercak putih di tenggorokan? Kondisi ini bisa menandakan banyak hal, namun yang paling sering adalah infeksi akibat bakteri, virus dan jamur. Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa penyebab munculnya bercak putih di tenggorokan:

1. Radang tenggorokan

Sakit tenggorokan bisa jadi salah satu tanda radang tenggorokan. Umumnya radang tenggorokan ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menular. Gejala radang tenggorokan yang umum di antaranya mual dan muntah, nyeri perut, demam, nyeri telan, dan tenggorokan atau amandel merah.

Penyakit ini sangat sering terjadi. Tingkat penularannya pun cukup tinggi. Anda dapat terinfeksi radang tenggorokan ketika menyentuh mata, hidung dan mulut setelah terkontaminasi bakteri tersebut. Selain itu, penularan yang paling sering terjadi adalah melalui batuk dan bersin orang lain, serta ketika berbagi minuman dengan orang yang terinfeksi. Untuk mengatasinya, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik.

2. Tonsilitis atau radang amandel

Dua amandel yang ada di tengorokan berfungsi untuk menyaring mikroorganisme dan merupakan salah satu pertahanan tubuh paling awal. Ketika berhasil melawan mikroorganisme berbahaya, maka tubuh Anda akan tetap sehat. Namun, jika bakteri tersebut menginfeksi amandel, maka Anda mengalami tonsilitis atau radang amandel. Dikutip dari WebMD, gejala umum radang amandel di antaranya muncul bercak keputihan atau kekuningan di amandel dan dikelilingi amandel yang memerah, sakit tenggorokan, demam, sulit menelan, bau mulut dan pembengkakan kelenjar getah bening leher.

Untuk radang amandel yang disebabkan virus dengan gejala ringan biasanya dapat sembuh sendiri dalam jangka waktu 7-10 hari. Namun jika tak kunjung mereda, selain pereda nyeri dokter juga akan  akan meresepkan obat antibiotik. Apabila radang amandel terjadi secara berulang (kronis), dokter dapat merekomendasikan tonsilektomi atau pengangkatan amandel.

3. Oral Thrush

Oral thrush atau candidiasis adalah kondisi dimana jamur Candida tumbuh tidak terkontrol di mulut. Jamur Candida adalah organisme normal yang ada di mulut, namun ketika terinfeksi, jamur ini dapat menyebabkan munculnya lesi berwarna putih. Biasanya lesi ini muncul pada mulut Anda yang berwarna putih dan berada di lidah atau pipi bagian dalam, namun terkadang jamur ini juga dapat menyebar di gusi, amandel hingga bagian belakang tenggorokan.

4. Mononukleosis

Mononukleosis atau yang dikenal dengan demam kelenjar adalah infeksi akibat virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini banyak menyerang anak muda dan remaja. Gejala mononukleosis biasanya baru muncul setelah 4-6 minggu Anda terinfeksi EBV. Yang membuat penanganan infeksi ini jarang terdeteksi adalah gejalanya mirip dengan gejala penyakit tenggorokan pada umunya seperti kelelahan, demam, nyeri tenggorokan dan sakit di kepala dan seluruh badan.

Untuk mendiagnosis mononukleosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan seperti melihat kondisi pembengkakan amandel, kelenjar getah bening di leher dan pembesaran organ limpa dan hati. Dokter juga akan merekomendasikan tes hitung darah lengkap, tes monospot dan tes antibodi EBV.

Selain pengobatan unuk melawan virus seperti istirahat yang cukup, perbanyak konsumsi cairan, dan kumur air garam, dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri atau anti peradangan untuk meredakan pembengkakan.

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 02:22